Tampilkan postingan dengan label Lain-lain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lain-lain. Tampilkan semua postingan

Selasa, April 28, 2015

Tarik Ulur Kereta Cepat


Anggaran diminta menggunakan murni swasta.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hermanto Dwiatmoko mengatakan tidak ada pelarangan rencana pembangunan kereta cepat atau Shinkansen. Tapi tidak akan menggunakan uang dari Anggaran Perencanaan Belanja Negara (APBN).

Menurut dia, alokasi kas negara untuk membangun jalur kereta api reguler. Saat ini pemerintah akan fokus konstruksi rel kereta di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Pemerintah menargetkan dalam lima tahun ke depan sudah terbentuk jaringan kereta di wilayah itu.

Rabu, Maret 16, 2011

Pencuri Yang Bercerita

Malam ini Udin tertangkap mencuri lagi untuk yang kesekian kalinya. Tubuhnya yang biru-biru lebam dengan wajah yang nyaris tidak berbentuk kini terkurung di balik jeruji besi untuk yang kesekian kali juga.

Rabu, Maret 09, 2011

7 Langkah Menciptakan Manusia Psikopat

Menciptakan seorang psikopat adalah hal yang mudah, karena yang dibutuhkan hanyalah membuang seluruh rasa empati dalam jiwa. Namun permasalahnnya terkadang menghilangkan empati sungguh sulit untuk dilakukan. Butuh keberanian yang besar dan tanggung jawab. Setelah itu baru lakukan langkah-langkah berikut:
1. Sering-sering membohongi objek dan ajari objek berbohong
2. Ajarkan arti konsep munafik dan parktiknya disertai penjabaran keuntungannya
3. Sering-sering hina harga diri objek dan ajari si objek untuk menghina orang lain
4. Ajarkan si objek tersenyum saat melihat tragedi manusia
5. Tanamkan dalam sanu bari si objek bahwa definisi cinta adalah nafsu
6. Tanamkan rasa egois dalam sanu bari si objek dan ajarkan dendam jika kalah dalam kompetisi
7. Ajarkan arti konspirasi dan praktiknya

Selamat berjuang

Senin, Februari 28, 2011

Sumbu X dan Sumbu Y

Dia tersesat dan semua orang hanya melihat

Tidak ada yang menyapa dan tidak ada yang menuntun

Kasihan betul anak yatim itu, tidak ada yang membimbing sejak kecil

Halte menjadi ruang kelasnya.

Debu adalah dosennya, awan hitam sebagai pembimbingnya dan petir menjelma sebagai Rektornya. Meski dia telah belajar banyak dari kekasihnya yang hitam pekat si gadis desa oksidan besi tua, namun dia tetap tersesat. Padahal dia memandang langsung betapa hancurnya hidup si orang di balik jas dan sedan mewah yang sering marah-marah dengan istri nya di depan cafe mahal dekat halte tempat dia bernaung. Sedangkan pamannya yang entah paman dari mana hidupnya selalu senyum walaupun hari ini istrinya hanya memasak hidangan palsu.

Setiap malam ia bernyanyi dengan gitarnya yang hanya satu senar. Nyanyian cinta akan rindu berbalut luka. Memanggil-manggil ayahnya berharap pulang walau sudah dipanggil Tuhan.

“Tuhan Oh Tuhan bawa ayahku pulang”, adalah syiair favorit nya yang akan dimainkan pada fret pertama dengan setengah nada dan tempo yang tidak beraturan bersama tarikan suara yang dimulai dari Do, tapi bukan Do, lebih mirip Re, tapi juga bukan Re apalagi jika dikatakan Mi lebih tidak mungkin. Siapa tega melihat anak berusia 8 tahun harus tinggal di pinggir halte bersama gitar mungilnya yang hanya terdapat satu senar?

Ia tidak pernah mau berterima kasih pada matahari yang tidak kenal hati terus membakar di siang hari padahal ia tak punya uang untuk membeli segelas minuman. Entah berapa kali ia diperas preman kejam yang tidak pernah mau tahu bahwa uang tersebut akan digunakan untuk membeli senar agar gitarnya menjadi dua senar berharap merdu didengar sehingga para pendengar lebih bermurah hati memberikan beberapa keping uang receh atau seminimalnya segelas minuman. Bahkan juga tidak terhitung berapa kali ia disodomi oleh preman-preman tersebut di gubuk kosong pinggir rel kreta api seberang halte yang menjadi rumah utamanya. Ia hanya berterima kasih pada debu, awan hitam dan petir yang telah membimbingnya.

Malam sudah tiba, tubuh yang koyak dan lelah harus diistirahatkan. Setelah mengalami penyiksaan dari panas matahari yang masa bodoh akan panasnya, asap sedan sombong yang meraung-raung merobek paru-paru dan seluruh isinya serta akan rasa perih yang masih menggelepar di lobang anus setelah didorong-dorong paksa para preman-preman itu. Tapi malam ini ia tidak mau menangis, sudah terlalu bosan untuk menangis meskipun tertawa juga enggan.

Dalam hati si yatim berdoa, “Wahai debu, awan dan petir yang agung, jadikanlah tidurku malam ini merupakan tidur yang terindah.”.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Ayam berkokok tanda pagi menjelang. Sarapan roti dan susu hangat sudah pasti menjadi sajian. Mandi yang bersih dan berangkat ke lokalisasi untuk minta setoran sama “Mami” hasil keuntungan semalam. Jangan lupa minta kado ulang tahun seorang anak kecil untuk pelampias hasrat dari satu minggu yang tak terbayar. Seharusnya kemarin malam dia mengeksekusi lubang anus anak tersebut, karena pesta ulang tahunnya tadi malam. Tapi apa boleh buat minuman-minuman itu membawa ia terbang melayang-layang diantara batas realita dan fantasi sehingg membuat ia tak mampu berdiri apalagi mendorong-dorong pinggang hingga puluhan kali.

Perjalanan panjangnya adalah hasil bimbingan, debu, awan hitam dan petir. Meskipun malam itu dia bermimpi Tuhan mendatanginya dan berkata, “Cari aku pada sumbu Y, jika kamu terus menembus sumbu X sesungguhnya kamu tidak akan pernah bertemu ayahmu.”.

Rabu, Februari 23, 2011

Aku Sadar Aku Sakit Jiwa

A: Sebenarnya aku sudah sadar bahwa aku ini sakit jiwa
B: Tidak perlu menghakimi diri sendiri kata pepatah

A: Tapi mereka yang menghakimiku, aku sadar mereka semua benar
B: Tidak ada yang perlu kamu sadari, karena mereka semua belum tentu benar


A: Setidaknya mereka menjauh
B: Karena mereka tidak mengerti

A: Apa yang harus dimengerti? Aku selalu membuat suasana jadi kacau
B: Itu kan bagi mereka, belum tentu bagi kita

A: Mereka bilang aku merasa paling benar, sok tahu dan tidak bisa menjaga mulut
B: Bisa jadi mereka itu memang salah, tidak tahu apa-apa dan terlalu sensitif

A: Terimakasih. Setidaknya kamu bisa membuat perasaanku sedikit nyaman
B: Aku merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan?

A: Memang apa yang kamu rasakan?
B: Apakah kamu tidak sadar sudah berjam-jam kita duduk berdua?

A: Oooo....
B: Terimakasih kamu juga mampu mengerti

Sabtu, Februari 19, 2011

Sajak Palsu Karya Agus R. Sarjono


Sajak ini jelas bukan buatan saya, karena saya jelas-jelas tidak bisa membuat sajak dengan jelas.

Sajak ini dengan sengaja saya copy dari perpustakaan elektronik saya yang memang dengan sengaja saya membuat perpustakaan elektonik agar sengaja bisa saya copy pada nantinya dengan sengaja.

Sajak ini bagus untuk dibaca berulang-ulang sebagai perenungan untuk orang yang suka merenung secara berulang-ulang atau berulang-ulang merenung.

Mari kita simak, Sajak Palsu Karya Agus R. Sarjono

SAJAK PALSU

Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu. Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu.

Di akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu.

Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu.

Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru.

Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan
atau seniman palsu. Dengan gairah tinggi
mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima
palsu.

Mereka saksikan
ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu.

Masyarakatpun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu. Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu.

Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu.

1998

Kamis, Februari 17, 2011

Tolong Jauhkan Aku dari Orang Bijaksana

Jika ada orang yang dermawan mau memberikan uang cuma-cuma pasti orang asing. Tidak mungkin dia orang negri ini. Harus aku usir, karena aku tidak terbiasa dengan orang dermawan, yang aku kenal hanyalah lintah darat yang gemar menghisap darah.

Jika ada pemuka agama yang berceramah tanpa tarif atau seminimalnya salam tempel pasti orang asing. Tidak mungkin dari negri ini. Harus aku usir, karena aku tidak terbiasa dengan pemuka agama yang bersungguh-sungguh, yang aku kenal hanyalah pemuka agama yang biasa menjual ayat untuk menebalkan isi dompetnya.

Jika ada calon pemimpin yang kampanye padaku karena rasa cintanya pada negri ini dan dia tidak menghumbar janji palsu pasti orang asing. Tidak mungkin dari negri ini. Harus aku usir, karena aku tidak terbiasa dengan calon pemimpin yang jujur dan bijaksana, yang aku kenal adalah pemimpin yang korup dan berlidah ular.

Aku tidak suka dengan orang-orang bijaksana, karena aku tidak terbiasa dengan mereka. Di negri ini orang bijaksana adalah makhluk asing.


Aku lebih menikmati bergaul dengan polisi buncit yang suka menjual surat tilang.

Aku lebih menikmati bergaul dengan dokter yang orientasinya uang.

Aku lebih menikmati bergaul dengan LSM palsu yang sibuk cari muka.


Dari kecil aku terbiasa dengan penjahat, karena aku tinggal di negri ini, negri para penjahat.

Bagiku orang Bijaksana adalah orang asing, karena di negri ini orang bijaksana adalah orang asing

Selasa, Februari 15, 2011

Udin Anti Manusia (Anak Setan)

Malam-malam gini si Udin dikurung di dalam lemari es oleh ibunya. Bukan main marahnya si Ibu karena memang nakalnya Udin tidak ada habisnya. Tiap hari Ibu Udin harus ke sekeloh untuk mengindahkan panggilan wali kelas Udin, lantaran di Udin buat kasus terus di sekolah, yang lebih menghawatirkan sekarang beberapa siswa di sekolahnya mulai terpengaruh sama kelakuan si Udin.

Beberapa hari lalu Udin bikin kasus yang bikin malu keluarga. Bagaimana gak malu tuh ibu Udin, anaknya yang masih mengeyam di bangku kelas 4 SD sekolah setan bikin geger lingkungan sekolah dengan meyebar video porno Ariel dan Luna Maya yang dia perolehnya dari seorang dukun yang bisa turun ke bumi. Alhasil Udin mambu membuat sekolahnya gempar dengan video tersebut yang berakhir pada penyitaan seluruh handphone siswa-siswa sekolah setan pada waktu itu. Guru-guru terpaksa menyita handphone para siswa dan siswi untuk diperiksa dan dihapus video tersebut. Karena para guru takut anak-anak setan itu akan terpengaruh perilakunya seperti manusia. Untuk mengkondusifkan suasana sekolah kembali dan sebagai cerminan bila menjadi siswa nakal maka kepala sekolah memutuskan Udin harus di skors selama tiga hari agar Udin mau berubah.

Sekarang bukan main marahnya si Ibu Udin, baru saja Udin masuk sekolah akibat diskors tiga hari sebelumnya Udin malah menyebarkan video pembantaian Ciekeusik dan untu kali ini juga Udin ketahuan sebagai tersangka oleh pihak sekolah. Ibunya dipanggil dan menerima surat skors untuk Udin selama satu minggu beserta surat peringatan yang terakhir, jika Udin buat onar lagi terpaksa Udin dikeluarkan dari sekolah setan. Kepala sekolah khawatir anak-anak setan yang belajar di sekolahnya, perilaku mereka akan terpengaruh seperti perilaku manusia.

Sekarang sudah jam satu dini hari, Ibu Udin tidak tega juga mengurung Udin terlalu lama di dalam lemari es, karena Udin terbuat dari api pasti ia merasa sangat kesakitan ucap ibu Udin dalam hati.

Benar juga setelah pintu lemari es dibuka si Udin memang sedang betul-betul menangis kesakitan, ia minta maaf sedalam-dalamnya kepada ibunya. Lantas Ibunya yang begitu menyayangi Udin memeluk ia dengan erat dan mengucapkan permintaan maaf balik.

Dalam suasana yang mesra antara ibu dan anak itu si Udin lantas bertanya, “Mak, emang manusia itu kenapa sih? Kok Udin dimarahin terus lantaran suka bawa video manusia dari Bumi?”.

Ibu Udin menjawab dengan baik, “Anakku sayang, manusia itu makhluk terkutuk, emak dan guru-guru disekolah takut kalau kamu sering-sering liat video manusia nanti perilaku kamu seperti manusia. Nanti kalo kamu sudah besar kamu baru boleh liat video-video tersebut.”.

Kemudian Udin tambah bertanya, “Loh mak? kenapa manusia itu terkutuk?”.

“Iya, coba kamu baca koran, dulu pernah ada yang namanya teragedi Sampit. Peristiwa itu tentang manusia membantai manusia, terus ada Sumanto yang ceritanya manusia makan manusia, terus manusia juga suka memperkosa manusia lainnya. Manusia juga suka korupsi, aborsi, dan si si lainnya. Pokoknya manusia itu makhluk yang bengis nak, suka merusak alam, menghina Tuhan, malahan ada juga manusia yang tidak pecaya Tuhan.”, jawab Ibu nya.

Kemudian dengan penuh seksama seakan Udin memang mendengarkan apa yang diceritakan ibunya dan Udin pun menjawab. “Oh, gitu ya mak perilaku manusia. SETAN AJA GAK GITU-GITU AMAT.”.

Ibu Udin pun tertawa kecil dan menyuruh Udin tidur untuk menyudahi perbincangan malam ini dengan anaknya yang tersayang.

Senin, Februari 14, 2011

Sebotol Smirnoff







hdhhsdhiu bkoqu,po;'[dqkdjis

nsduy176*&81j*)-i0-

(kowieuioxbkhydv8%^)

jsjdijijnxmzn


@@%%!$$pol)&^

klo8809Jkojjdsudbydnohbhs

1990cnjmi ujopk ijwu

,.wwmdu]qdsm


sdkoowcucn iuybe neuf878

U*^^Śge i6bgdk

mcun Y(*^bnjahb 8yhjsn

nnv8m 8(&)*jfjd



AKH MATI AKU!!!

Selasa, Februari 08, 2011

Randy Menembak Maria

Randy masih terbenam di dalam kamar, terus menghisap rokoknya yang sudah menjadi candu dan sedang menenggak kopi gelas ke 3. Terbenam dalam rasa pahit yang harus di telan, menatap foto yang pahit untuk dilihat. Sudah 5 tahun Randy berenang di pahitnya lautan asmara.

Terkadang Randy menyadari betapa tidak dewasanya dia, hanya ditinggal Mariam yang dicintainya mampu membuat dia merasa sangat terpuruk. Ketika ia sadar akan itu maka ia membayangkan suatu perjuangan yang mandiri untuk menkonstruksi dirinya menjadi yang maha sempurna. Namun kembali lagi Randy akan terpuruk, ketika ia membayangkan jika saya benar kesempurnaan yang menjadi khayalannya menjadi nyata, akankah membuat Mariam kembali dalam peluknya. Sekejap Randy bilang dalam hati, "Apa salahnya aku coba?".

Ditariknya nafas dalam-dalam, dieksplotasi tubuhnya seperti mesin, dan dibuang waktunya tanpa kata main.

....................................................................................

Kini Randy terbenam di ruang mewah khusus VIP pada sebuah kantor swasta yang bergerak dalam bidang pertambangan. Randy sedang menghisap cerutu kelas dunia yang memang sudah menjadi candu baginya dan Randy pun sedang menenggak gelas ke 3 kopi luwak yang sekarang menjadi favoritnya, namun sudah pula hitungan genap menjadi 25 tahun Randy berenang di pahitnya lautan asmara semenjak Mariam meninggalkannya.

Ini merupakan hasil kerja keras Randy selama 25 tahun terakhir ini. Asam garam dunia bisnis telah dicicipinya. Mulai dari korupsi, menyuap pejabat tinggi, meruntuhkan usaha lawan bisnis hingga mengeliminasi orang yang menurutnya berbahaya. Randy menjadi mafia, obsesi menjadi maha sempurna demi meraih masa lalunya.

"Akh...tidak sia-sia semua kerja keras yang sudah aku lakukan, kini aku menikmati segalanya.", kata Randy. Bagaimana tidak semua ini terucap dari lidah Randy dengan mudah. Kini Randy memiliki usaha tambang, mobilnya mewah-mewah, walau belum menikah tapi Randy sudah meniduri puluhan wanita cantik sekelas Putri Indonesia.

Namun Randy merasa masih ada yang kurang, Randy pun dengan kekayaannya mulai mengkonstuksi tubuhnya. Demi rasa percaya diri ia melakukan sedikit operasi-operasi kecil untuk wajahnya. Hidungnya menjadi mancung, alis matanya menjadi lebar, dagunya berubah sedikit panjang, tubuh yang atletis hingga warna kulit yang berubah dari coklat tua menjadi putih langsat. Ia sempat malu dalam dirinya, "Pria macam apa aku ini, bukankah perilaku ini hanya untuk wanita? Alah...persetan lah.....Maria tunggu aku.".

"Hegh..." Randy sedikit tersentak. Sudah lama ia tidak menyebut nama Maria. Mantan kekasihnya pergi untuk menjadi pejuang kemanusiaan di Kota setelah lulus kuliah strata satu. Maria menjadi pejuang anti korupsi LSM bawah tanah beserta pemuda-pemudi lainnya yang pro perubahan, bahkan nama Maria ada dalam daftar DPO kepolisian negara yang sudah dikuasai pemerintahan yang korup. Namun, setelah perpisahan itu Randy tidak pernah mengenal lagi sosok Maria, karena Maria memang seperti hilang menjadi butiran pasir di tepi pantai.

"Apa yang sekarang aku tidak punya, wanita mana yang tidak bermimpi untuk menjadi kekasihku? Semua orang suka dekat denganku, aku seperti gula, manis dan mempesona.", ucap Randy dalam hati. Ia amat yakin jika Maria bertemu dengannya kali ini, Maria pasti tidak akan menolak kehadirannya kembali di hati Maria.

Pencarian sedang dimulai, Randy membayar beberapa orang suruhannya untuk menyelidiki keberadaan Maria dan membawanya kehadapan Randy untuk bisa bertemu kembali. Randy kini berencana menyelesaikan ambisinya untuk bisa meminang Maria selamanya. Tak butuh waktu lama untuk Randy menemukan seorang Maria, karena ia sudah membayar mahal orang-orang yang profesional dalam bidang investigasi. Maklum Randy kini memang sudah hidup dalam dunia yang penuh dengan aktivitas spionase.

....................................................................................

Randy kasak-kusuk di ruang kantornya, bingung setengah mati apa yang akan terjadi. Bolak-balik memandang cermin, merapikan pakaian yang dikenakannya, merubah-ubah gaya rambutnya, dan sedikit berlatih mengucapkan "Halo, apa kabar?", atau "sudah lama tidak jumpa.".

Tidak beberapa lama tiba-tiba pinta ruangannya terbuka, "cklek". Tampak seorang wanita cantik di hadapannya dan diikuti oleh tiga orang spionase yang disewanya. Seraya Randy berkata kepada tiga orang tersebut, "Siapa dia?", salah satu dari mereka menjawab, "Boss, dia Maria.".

Randy gugup, takut, sendi-sendi kakinya terasa lemas, bahkan Randy tak sanggup berdiri, dan langsung terduduk di kursi pribadinya yang mewah. Rasanya seperi hancur dan bangkit dalam detik yang sama, ia hampir tak percaya bahwa hari ini ia benar-benar sedang menatap seorang Maria. Dengan rasa takut Randy mengatakan, "Halo apa kabar? Sudah lama tidak jumpa. Maria, silahkan duduk.".

Maria berjalan perlahan kekursi yang sudah disediakan. Dengan pasangan blazer hijau dan rok yang serasi memperlihatkan Maria memang sangat cantik hari ini, ditambah Maria mengenakan sepatu Highheels berwarna putih yang menambah keindahan sosok Maria di mata Randy.

"Hi Randy kamu sudah sukses sekarang, kamu kelihatan gagah dengan kemeja itu Ran. Harganya pasti mahal.", ucap Maria kepada Randy. Lantas Randy menjawab, "tidakkah kamu sudah kehilangan waktu untuk bersamaku? sehingga pada pertemuan kita kali ini kamu memulai dengan membicarakan hartaku.", kata Randy.

"Ya sudahlah. Hei Maria, Aku sangat merindukanmu. Kamu hilang selama 25 tahun terakhir.", tambah Randy. Seraya Maria menjawab, "Kenapa kamu merindukan aku? Bukankah kamu mampu meniduri puluhan wanita yang jauh lebih cantik dari aku?".

"Tidak Maria, kamu jauh lebih cantik dari siapapun. Aku belum pernah menikah dengan siapapun karena aku memang menunggumu.", jawab Randy. "Ngomong-ngomong, sibuk apa kamu sekarang?", tambahnya.

"Kamu mau tahu?", jawab Maria.
"Oh pastinya!", ucap Randy.

"Aku sibuk menyelidiki kegiatan korupsi di negara ini, menjual informasi korupsi kepada wartawan, bahkan terkadang aku langsung menemui para koruptor dan mengintimidasi mereka sehingga mereka menyerahkan seluruh hartannya untuk rakyat atau jika mereka tidak menyerah terpaksa aku membunuhnya. Kamu ingat kematian Nasrudhon? atau kamu ingat kasus menghilangnya kepala bupati Jacharta? taukah kamu itu semua perbuatan aku dan teman-teman di LSM. Bagaimana menurutmu tentang kegiatanku.", jelas Maria.

Randy pun langsung menjawab, "Berbahaya sekali aktivitasmu.".

"Berbahaya untuk siapa? Untuk kamu dan kawan-kawan mu yang tak tahu malu?, dasar koruptor!", jawab Maria.
Randy membantah, "Siapa yang korup?".
"Jangan munafik?!!! Kamu kira aku tidak tahu tentang aktivitas tambang mu dan suap-suap untuk para pejabat najis itu? Aku tahu semua tentang kamu Randy.", jawab Maria.".

Di tengah-tengah suasana yang tiba-tiba memanas itu Randy pun seakan tidak mau kalah, bahkan dia menjawab. "Lantas kenapa kamu mau datang untuk bertemu aku yang hina ini?".

Maria menjawab, "seperti biasa Ran, kamu harus menandatangani surat pengakuan aktivitas korupsi kamu ini agar kamu bisa diadili.".

Randy pun menjawab, "Maria aku Cinta ka...", Maria langsung menghentak "Diam Randy!!! Kamu pikir aku akan luluh. Hei Ran, aku lebih mencintai bangsa ini dibanding apapun. Tanda tanganilah surat ini!!!!".

.................................DORRRR!!!..........................................

Maria tergeletak di lantai.

Randy duduk disamping Maria sambil memeluk tubuhnya yang masih masih hangat. Darahnya cukup deras karena peluru menembus tepat di lehernya. Mata Randy yang dikucuri air mata menatap mata Maria yang juga menatap mata Randy.

Kemudian Randy mengucap kalimat pendek dengan perlahan di samping telinga Maria yang hampir tidak sadar.

"Maria aku tidak menginginkan ini, kamu menghancurkan mimpi kita.".

"Aku....cinta kamu Maria.".

Sabtu, Februari 05, 2011

Aku Memilih Hidup Dengan Logika

Aku hidup diberikan akal oleh Tuhan dan Tuhan pun menciptakan hati yang juga ditancapkan dalam-dalam di tubuh ku. Semua bisa berfungsi dengan baik, tinggal saja bagaimana kita mengasahnya dan bagaimana orang tua membinanya sejak kecil.

Sebagian dari kita ada yang terlalu bodoh karena akalnya tidak peka dengan dunia nyata. Sebagian lagi menjadi biadab karena logikanya membuat hatinya licik. Dan sebagian lagi berhasil menjadi seimbang, disukai banyak orang, namun tetap mampu bijak dalam memilih sesuatu yang akan menjadi pilihannya.

Namun aku, terbenam di dalam kamar dengan kepekaan logika yang tidak terlalu cerdas, hatiku pun membeku dingin di dalam dada. Tapi aku masih beruntung, kelicikan tidak menginveksi tubuh ini.

Ayah minta aku jadi robot yang paham akan perintah dan sempurna dalam menjalankan tugas, ayah bilang hidup harus realistis bahkan harga mati, ayah bilang lakukan yang perlu bukan yang senang bahkan ayah bilang pilih wanita yang berharga bukan yang kita suka dan ayah bilang jangan percaya pada siapapun kecuali diri sendiri.

Ayah terlalu keras, sangat militer dalam mendidik, aku kecewa maka aku berontak. Aku menikmati hidup seperti barisan semut. Membuat koloni yang aku suka dengan asas kepercayaan, persahabatan dan gorong royong. Aku membuat mimpi dan bermimpi. Aku mempunyai wanita yang aku suka dan aku mempercayai siapapun yang berbicara.

waktu yang akan menjawab di mana kebenaran berpihak.

Kenyataan pun berbicara, koloni semut semakin berpencar, sebaian menjadi pencipta masalah bagi sebagian lainnya. Aku terbenam dalam dunia fantasi yang tidak pernah menjadi nyata. Aku terus dibohongi dan "dia" hanyalah wanita yang menjadi cerita.

Aku muak, aku kecewa, aku marah, aku dengki, aku dendam dan aku terus terbenam dalam rasa sakit yang tidak pernah hilang. Aku tahu aku jatuh, aku putus asa dan aku sadar ayah yang aku benci memang benar.

Hingga kini Aku memilih hidup dengan logika namun jangan sampai licik menginveksi jiwa.

Aku hidup mandiri di tengah-tengah koloni, tanpa bersandar, tanpa membantu dan tidak minta dibantu. Take and give satu dibalas satu, membalas kejahatan dengan kejahatan. Tidak gengsi untuk memuji. Abaikan saja orang bicara dan yang terpenting sekarang aku punya kamu yang begitu berharga.

"Selamat menempuh hari esok"

Minggu, November 21, 2010

Di Ujung Tanduk

Entah, itu malam keberapa aku diskusi tentang Theologi

Dinginnya udara Puncak membuat aku berkumpul

Mungkin Sekitar lima sampai tujuh kepala atau entahlah pastinya

Selama dua hingga tiga jam aku debat kusir, maka setanpun tertawa



Setan? Siapa dia? Apakah Setan benar dia malaikat kegelapan?

Ataukah setan memang setan?

Begitulah kepala-kepala itu memperdebatkan hal yang ada tapi tidak

Tinjauannya pun hanya pada keyakinan, bukan teori atau logika



Malampun mulai larut, gelisah terus membayang-bayangi

Akankah aku kafir??? Atau memang aku sudah kafir???

Kusaksikan berjuta kepala bertempur sengit karena kata kafir

Akankah aku berperang atau diperangi? Entahlah, dasar kafir



Kembalipun teringat hati yang sakit, sebab sebuah pertanyaan

Bagaimana aku bertanya, "Kenapa Tuhan yang maha baik menyuruh kita beribadah kepadaNya?"

Sang Pencerah yang maha cerdaspun menyantap lezat pertanyaan itu

Seperti hidung belang menatap Vaigina yang menganga lebar di depan mata



Apakah benar inilah Doktrin Tuhan? Iyakah Tuhan melakukan Konspirasi?

Ataukah memang sang pencerah yang tidak cerah, karena ilmu yg dangkal namun banyak cakap?

Dasar biadab orang Mongol yang membakar Baghdad, butalah kami semua

Maka aku tuturkan maaf kepada Tuhan karena aku tak mampu menembus firmannya



Seandainya Kolom dalam KTP ku bisa kuganti menjadi Agnostik

Terimakasihlah kalian karena aku berani mengaku bahwa aku menodai Agama

Seandainya kolom dalam KTP ku bisa kuhapus dengan tinta

Selamat menghinalah kalian, padahal kalian juga menginjak-injak Firmannya



Maka maafkanlah aku Ibu, aku telah meninggalkan Theo yang selama ini kau bina

Doakan aku Ibu semoga Tuhan mengampuni aku

Wahai Tuhan, seandainya Hidayahmu bisa dibeli

Maka akan aku borong untuk istri, anak dan cucuku

Jumat, November 19, 2010

Gelas Yang Pecah

Waktu aku terbangun
dari alam fantasi 50%
adzan maghrib telah berlalu
namun fantasi ini masih terasa.

Kudirikan badan ini di sudut ruangan kamar setelah membasuh tubuhku dengan cara yang tertib disertai mantra-mantra dewa. Kupanjatkan doa-doa untuk menghapus memoar lama tentang si jilbab putih di madrasah.
Kotak nasi yang pernah kuceritakan di alam mimpi kini masih kusimpan di kolong meja bersama udang, sayur dan nasi yang sudah berjamur selama bertahun-tahun.
Hujan dibulan Mei yang ke lima sudah datang setelah perpisahanku dengan dia di madrasah. Wanginyapun masih tercium berhasil menembus batasan ruang dan waktu.
Aku pun beranjak dari sudut kamar menuju refrigator tua untuk membuka sebotol anggur yang berwarna merah, itu pilihanku. Teman-teman bilang ini resep nenek moyang dikala galau, membuat berontak kecil-kecilan hingga akhirnya meledakan seisi ruangan.

……………………………GOODNIGHT………………………………….

Kembali lagi!!! Mataku yang sayup tak tahan kantuk mulai meredup. Padahal akau masih mendengar suara-suara musik dari kaset yang ku putar bahkan semakin jelas para singer semakin meracau.

………………………FALLING DOWN OR FALLING UP…………………

Hahaha….!!! Mimpi yang lucu. Aku tak bisa menjawab kemana kita jatuh. Atas? Atau bawah? Anehnya semakin aku merasa jatuh semakin pula aku merasa terbang.
KRANG…..!!! Gelas-gelas itu mulai melayang dan berjatuhan, pecahannya berserakan memberikan sinar yang berkilauan.
Aku di alam mimpi, kucoba gesekan beling-beling tajam itu di pergelangan tanganku, lebih tajam mana dibanding pena ku yang matanya berkarat.

……………………….CASS……………………………………………………

Akh….!!!!SIAL…..!!!! Josh Groban berhenti meracau, seriosanya terdengar jelas dan menghilang, jelas dan meredup, hilang dan redup dengan jelas. Anggur!!?? Anggur-anggur itu menetes dari pergelangan tanganku!!! Anggur amis !!! Josh Groban mulai memdengung seperti adzan maghrib yang berkumandang. Meja, selimut, kasur, lemari dan yang lainnya mulai menertawai kebingunganku.

…………………………….INI SAKIT…………………………………………

Kenangan sekotak nasi dan hujan dibulan Mei mengantarku ke alam yang asing. Anggur yang mengucur deras harus kuhentikan, karena aku masih menunggu Desember datang.

Desember tunggu aku!!!

Meracau

Malam itu aku terbangun dari mimpi
ku yang kosong karena di luar kamar
terdengar suara gaduh yang melonglong.

Separti derik-derik langkah kaki yang sombong
Walau sekedar menengok daun yang usang.
Langkah-langkahnya menggema hingga aku terjaga
dari birunya langit malam.

Lalu langkah itu berhenti bersuara.
Mengisyaratkan untuk menghadiri asal bunyi.
Namun kembali melangkah dan semakin
gaduh karena terlalu banyak langkah.

Anjing-anjing malam pun segera bangun tuk
Memastikan apakah itu langkah atau hanya sekedar
Tikus-tikus sawah yang senantiasa berpesta
usai garong di siang bolong

Malam itu aku tertidur untuk mimpiku
yang berwarna karena diluar kamar
terdengar suara gaduh yang berirama

Malaikatku Sewaktu Di Madrasah

Malaikatku Sewaktu DI Madrasah

Mata ku setengah sayup menahan kantuk
padahal adzan Maghrib berkumandang.
Dengan pandangan yang sedikit redup diisi
oleh makhluk mati yang mengisi ruangan
mengantarkanku kedalam memori masa lalu.

Bell madrasah yang menunjukan tanda waktu istirahat mengiringi gelak tawa para santri. Sebagian mereka ada yang bersenda gurau, jajan di kantin atau menikmati bekal makanan yang dibawa dari rumah bahkan ada juga yang masih duduk sendiri sambil membaca buku.
Aku?! Lihatlah dia…!!! Mata yang sipit agak-agak membesar, kulit yang putih kekuning-kuningan, dan senyum yang menggoda setia menghiasi. Bersama beberapa temannya dia bersenda gurau dengan tawanya yang penuh warna membuatku melupakan kotak nasi berisi mie instan dan sebongkah protein dari padi yang telah masak.

Selasa, September 07, 2010

Jatuh Dan Bangun

Berkali-kali aku harus jatuh dan bangun
Berkali-kali jua aku dipuji dan dihina

Berkali-kali jua aku harus dipuji
Maka setiap berkali aku harus harus berfikir dan merendah
Entah bagaimana cara aku bisa menghindar sedangkan aku suka

Berkali-kali jua aku harus dihina
Maka setiap berkali aku harus tunduk dan sabar
Entah bagaimana aku cara aku bertahan sedangkan aku tak suka

Hai yang kuasa, aku tidak ingin memperkosa dan menyetubuhi hawa
Namun bagaimana cara sedangkan aku harus diperkosa

Begitu wajah menghadap atas, bawah, kanan, kiri, depan dan belakang
Pada setiap hadap itu aku diperkosa

Ini lah zaman di mana aku harus berdakwah sambil diperkosa
Mereka memperkosa mata dengan bebas
Ini lah zaman di mana aku harus dipuji dalam keadaan hina

Terima kasih Tuhan atas ampunan Mu