Enny Arrow Yang Selalu Dikenang

Aningsih melepaskan satu-satu yang melekat di tubuhnya. Hmmm...air terasa sejuk ketika mengguyur tubuhnya yang mulus. Lalu tangannya yang lentik mulai menyabuni. Mulai dari leher, bahu, turun lagi ke sepasang perbukitan indah di dadanya...(Selembut Sutra: Enny Arrow).

Itulah cuplikan salah satu cerita porno yang pernah populer di kalangan muda era 80_an. Dianggap haram oleh ulama dan menjadi barang ilegal bagi hukum. Untuk memilikinya sangat sulit, karena hanya ada di pasar gelap, hanya orang tertentu yang bisa mendapat akses untuk membelinya. Biasanya anak-anak muda itu patungan lalu menitipkan uangnya kepada pengedar.

Kumpulan-kumpulan cerita ini ditulis oleh orang-orang dengan karakter fiktif. Biasanya mereka menyebut dirinya Enny Arrow, bahkan namanya penerbitnya pun fiktif. Pada waktu itu cerita-cerita tersebut bak barang narkotika yang membius peredaran darah manusia, haram tapi dicari, dan menjadi lebih munafik, pemerintah yang memutuskan ilegal ternyata di kalangannya beredar video porno dengan format kaset vide.

Walaupun film porno sudah ada pada waktu itu, namun harga yang terbilang sangat mahal. Jadi hanya kalangan atas saja yang mampu memilikinya, sedangkan kalangan bawah yang jumlahnya jauh lebih banyak tidak mungkin bisa menikmatinya. Sehingga pada waktu itu karya-karya Enny Arrow menjadi sangat populer.

Tokoh yang misterius ini merupakan spesialis penulisan cerita porno atau biasa disebut cerita stensilan. Alur cerita nya sembarangan tak beraturan, jalan cerita serba mendadak yang mampu membuat hati berdegup dan tokoh cerita dengan karakter yang betul-betul tidak bermoral. Namun cerita-cerita ini mampu mendeskripsikan adegan mesum dengan sedetil-detilnya, sehingga mampu membuat pembaca betul-betul merasakan panasnya cerita porno tersebut.

Hingga kini keberadaan si penulis tidak terdeteksi. Namun setidaknya Enny Arrow yang fiktif selalu dikenang dan diingat oleh anak muda saat itu. Umumnya mereka yang sudah tua-tua sekarang akan mengatakan, "Kami berbeda dengan anak zaman sekarang yang serba mudah dan terbuka.".